Nuklir Iran dan Resolusi PBB

Sunday, April 1, 2007 | posted in | 0 comments

Nuklir Iran dan Resolusi PBB

Berdasarkan beberapa sumber yang saya baca, proyek nuklir Iran dibangun sekitar tahun 1953 oleh Amerika Serikat, Jauh sebelum terjadi ketengangan antara gedung Putih dengan Iran dua negara ini adalah sahabat karib, bahkan satu-satunya negara di dunia ini yang dapat merasakan pesawat cangih F14 buatan negeri paman Sam itu hanyalah Iran, ini mengambarkan betapa kentalnya hubungan kedua negara ini

Pada masa persahabatannya Washington megatakan bahwa Iran adalah negara yang sangat bersahabat di dunia. Selain dukungan Amerika, pembangunan reaktor nuklir Iran ini didukung oleh perusahaan raksasa Jerman Siemen. Entah dengan alasan apa sekitar tahun 72 Siemen mencabut dukungannya begitupun juga dengan AS dan proyek ini dibiarkan terbengkalai begitu saja.

Perjuangan rakyat Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir bukanlah sesuatu yang mudah begitu banyak pengorbanan berdarah yang telah dilalui. Perang antara Irak dan Iran dan juga revolusi Iran merupakan titik balik kabangkitan dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan negeri ini. Jika sekarang pihak barat begitu kebakaran jengot dengan apa yang dilakukan Iran adalah suatu hal yang logis.

Dengan kondisi yang porak poranda akibat perang dan juga berbagai sanksi saja Iran mampu bangkit menjelma menjadi negara yang maju dengan segudang teknologinya bagaimana jika Iran benar-benar mampu mengembangkan teknologi dahsyat ini. Amerika tidak akan lagi menjadi negara adi kuasa, itulah yang ditakutkan Amerika. Jika sudah demikian gedung putih tidak bisa lagi degan seenaknya melakukan agresi ke berbagai negara, Israel tidak akan berani lagi berman-main dengan rudalnya di Palestina atau Libanon.

Memang tidak ada jaminan Iran tidak akan membuat senjata nuklir, tetapi tidak ada jaminan pula Amerika, Francis, Cina dan negara-negara pemegang hak veto lainnya untuk tidak mengembangkan senjata nuklir. Satu-satunya yang telah terbukti di dunia ini hanyalah Amerika Serikat. Hirosima dan Naga Saki pernah merasakannya.

“ Kembali kedalam negeri “
Beberapa waktu lalu presiden Iran Ahmaddinejad berkunjung ke Indonesia dan melakukan pertemuan dengan pemerintah. Pada waktu itu pemerintah indonesia seratus persen bulat-bulat menyatakan dukungannya terhadap Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir asalkan dengan tujuan damai. Mulai dari Presiden, Wapres, Jubir dan masih banyak lagi para pejabat lainnya menyatakan dukungan kepada Iran entah sekedar mau berpose di TV atau cuma mau jual tampang di media saja secara kompak menyatakan sangat mendukung Iran.

Sungguh sangat memalukan jika pada saat dikeluarkannya resolusi PBB untuk memberikan sanksi terhadap Iran pemerintah dengan gampangnya menyetujui. Dimanakah letak bebas aktif sebagai asas politik luar negeri kita, bahkan untuk meyatakan absten saja kita tidak berani. Saya tidak begitu paham seberapa besar pengaruh keputusan Indonesia jika berani mengatakan tidak terhadap resolusi yang dibuat dewan keamanan PBB tersebut, tetapi setidaknya kita masih punya wibawa dan bisa mengeluarkan aspirasi kita terhadap peradaban dunia. Saya mengutip perkataan Amien Rais beberapa waktu lalu yang kira-kira maknanya sebagai berikut:
“ Kita memang bebas di bawah bayang-bayang Amerika dan aktif di bawah ketiak Bush”

Iran tetap tegar walau dengan resiko sanksi yang diberikan, sementara Indonesia disibukkan dengan polemik dalam negeri atas sikap pemerintah yang plin-plan. Boleh jadi para elit politik akan terus memperdebatkan polemik ini walaupun sekedar cari muka. Entahlah akan dibawah kemana ....? Jikalau saya boleh memberikan suara saya hanya akan mengatakan :
“ Maju terus Iran Mengapa harus bergantung dengan orang lain, bukankah kita punya tempat bernaung yang lebih jaya diantara mahluk dimuka bumi ini, Dia yang mengusai apa yang ada di bumi dan langit, Dia yang berkuasa atas segala sesuatu. Lalu mengapa kita harus takut ?. “

Terlepas apakah proyek nuklir Iran nantinya berhasil atau tidak yang patut kita garis bawahi adalah bagaimana sikap seorang pemimpin yang begitu tegas dan berwibawa yang mungkin dapat kita teladani.

0 Responses So far

Post a Comment

Label Cloud