Ayam, Tikus dan Kambing

Sunday, August 24, 2008 | posted in | 0 comments

Se ekor tikus menghadapi masalah besar karena sang penghuni rumah memasang perangkap di pekarangan rumahnya.

Dia merasa jiwanya terancam dan dalam bahaya. Dalam keadaan panik dan kebingungan si tikus memberitahukan perihal perangkap tadi kepada ayam peliharaan sang penghuni rumah.

si tikus berkata : hi ayam tahukah kamu jika pemilik rumah ini memasang perangkap di pekarangan ? berhati-hatilah jikalau kamu melewati sana

si ayam menjawab sambil tertawa : kok.. kok.kok....
Saya se ekor ayam! sambil membentak. Jadi tidak ada hubungannya dengan perangkap tikus. Itu masalah kamu mengapa kamu katakan itu kepada saya?

si tikus merasa kecewa dan dia datang kepada kambing dan menceritakan perihal yang sama.
Wahai Kambing yang gagah perkasa, penghuni rumah ini memasang perangkap di pekarangan, berhati-hatilah jika kamu berjalan menuju pekarangan.

Si kambingpun menjawab : Mbek...saya sedih mendengarnya dan saya yakin saya tidak akan terkena perangkap itu, karena kamulah sasarannya. Apa peduli saya dengan urusan kamu.

Tikus tadi kesana kemari menceritakan perihal perangkap tadi, dia sedang mengalami masalah besar dan tak satupun yang peduli dengannya. Jangankan memberikan solusi, sekedar diingatkan saja mereka cuek dan tidak mau peduli.

Malam hari berlalu nasib naas menimpa sang ular dia tanpa sengaja melewati pekarangan rumah tempat perangkap dipasang. Paginya penghuni rumah tersebut mendapati se ekor ular dan ketika akan mengambil perangkap itu tanpa sengaja terkena gigitannya.

Mendengar kabar itu para tetangga berdatangan untuk menjenguk. Mula hanya sedikit para tetanga yang datang, namun lama kelamaan semakin banyak. Keluarga penghuni rumah tadi membutuhkan lauk pauk untuk menjamu para tetangga sebagai rasa terima kasih telah peduli dengan mereka. Mereka sepakat untuk memotong se ekor ayam.

Berminggu-minggu kondisi sang penghuni tadi semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia. Para tetangga semakin banyak berdatangan, keluarga, kerabat yang jauh juga berdatangan. Singkat cerita jadilah se ekor kambing yang dipotong.

karena ketidak peduliannya jadilah ayam dan kambing yang menjadi korban, sementara si tikus kini telah terbebas dari ancaman.

Cerita di atas bukanlah hal yang sebenarnya dan tidak mungkin juga terjadi di kehidupan tikus, ayam dan kambing. Tapi kita dapat mengambil pelajaran yang berharga untuk kehidupan kita yang sebenarnya. Keluarga, Tetangga, teman atau orang lain yang datang kepada kita. Berilah waktu sedikit buat mereka menceritakan permasalahannya, boleh jadi kita dapat memberikan solusi untuknya.

0 Responses So far

Post a Comment

Label Cloud